Member-only story
Perpisahan Seperti di Film-Film Klise dalam 3 Babak
Sebuah Cerita Pendek
Baca versi penuh secara gratis di sini
Di pantai yang entah mengapa mengingatkanku akan film Cast Away dan Tom Hanks, aku duduk bersamamu, berdua, kita terdampar dalam suasana perpisahan.
BABAK 1
“Kamu ingat kan, pertama kali aku menceritakan kepadamu tentang bintang-bintang?”
Tak ada jawaban darimu. Aku dan kamu hanya tenggelam dalam keheningan di atas pasir putih di hadapan deru ombak yang bertabrakan. Aku sibuk memperhatikan matamu yang berpendar memantulkan cahaya bulan dan bintang. Sedangkan kamu sibuk membeku menatap di kejauhan malam.
Aku tak berniat untuk melanjutkan, karena biarlah kamu larut dalam kesedihan. Tampaknya kamu memang tak menerima apapun alasan. Menurutmu, hari biasa yang seharusnya untuk berkencan tak masuk akal untuk diriku tiba-tiba mengultimatum perpisahan, menurutku alasanku sah-sah saja. Bagimu, hanya cinta yang bisa datang seketika sedangkan perpisahan tak akan pernah bisa.
Aku masih tenggelam dalam memandangmu. Angin mengelus dan membelai rambut hitam panjangmu yang sudah mulai rapuh kekuningan. Wajahmu sudah mulai bergaris-garis halus dan berkurang elastisitasnya, tapi ketika melihatnya rasanya masih persis sama ketika dipertemukan dulu. Saat kali pertama, kedua, ketiga, dan hari-hari selanjutnya. Sayangnya, setelah malam hari ini tak ada lagi hari-hari selanjutnya.
Hari di mana aku akan membunyikan klakson di depan rumah saat menjemputmu. Hari di mana dengan motorku kita akan mengelilingi kota mencari tempat makan untuk menuruti kemauanmu . Hari di mana kita menyelundupkan kacang-kacang ke bioskop malam dengan tas sandang mu. Hari di mana kita akan duduk sambil melihat bintang-bintang dan berandai-anda tentang kehidupan di angkasa luar di pantai dekat rumahmu . Lalu sebagai penutup hari-hari itu aku akan mengantarmu pulang dan kamu akan mengucapkan kalimat yang persis sama “sampai jumpa di hari-hari biasa selanjutnya”.
Hari-hari itu memang selalu jadi hari yang biasa tapi dilakukan bersama kamu, orang yang tak biasa.
Beberapa bulan ini kita memang tak banyak bicara, pekerjaan kantor kita berdua sudah memakan habis waktu dan tenaga…